kepada laptopku yang warnanya sudah kusam sana sini…si ACER Aspire 5573z

terimakasih karena telah memberi banyak manfaat dan telah menemaniku selama ini…

menjadi tempat menyimpan rahasia hati yang paling aman

menjadi pendengar yang sangat setia tanpa mencela

menjadi sarana aku berkenalan dan belajar animasi

walaupun kini kau telah semakin menua…

tapi manfaat yang kau berikan padaku tak sedikitpun kurasa berkurang..

kau tetap tangguh, meski aku membawamu setiap hari pulang pergi kerja menemaniku naik angkot…

kau tetap setia, memberiku kepuasan bermain game dari pulang kerja sampai besok pagi mau berangkat kerja lagi…

kau tidak pernah mengeluh…walau aku berkali-kali menyakiti fisikmu..

ingat ga…??

Tombol powermu ku cabut dengan paksa pakai tang karena tidak berfungsi secara normal…kau tidak marah…yah, walaupun sekarang kalau aku mau menyalakanmu harus pakai benda tajam seperti gunting atau obeng..

Sekarang…kau juga telah membantu menjadi sarana belajar komputer untuk adik dan keponakan-keponakanku…menghibur mereka…

Kau menyimpan baik semua file-file lagu dan gambar kesukaanku…terlebih lagi…kau sangat berperan aktif dalam pekerjaanku…

Sedikitpun…!! Aku tak pernah berniat untuk menggantimu karena takkan ada yang bisa menggantikan posisimu di hatiku karena telah menemaniku selama ini…pengalaman hidup yang kita jalani bersama bukanlah pengalaman biasa! Dan itu tidak akan aku dapatkan dari laptop-laptop yang lain…

Aku berharap…kau bisa menemaniku lebih lama lagi…aku tidak perduli dengan fisikmu yang sudah kurang sana sini…

Semoga Allah mendengar do’a ku….Amiiin…

ga tahu kenapa tadi malam tiba-tiba melempar ingatan ke masa kecil, kebiasaan yang aku lakukan menjelang tidur yaitu menyusun bantal-bantal membentuk lingkaran mengelilingiku...dulu aku berasumsi bantal-bantal itu adalah pertahananku ketika ada yang menyerang pas aku lagi tidur...misal "hantu" hehe....itulah mengapa aku selalu punya banyak bantal di tempat tidur, dulu aku punya lebih dari 10...kalau sekarang udah ga...kebiasaan itu dah lama banget terlupa dan ga pernah kulakukan...sekarang ini aku cuman punya 4 bantal, 3 bantal tidur dan 1 guling dan aku pikir itu dah cukup untuk menemani tidurku, tapi tetep.....aku mah kalau tidur pakai kelambu selain terhindar dari nyamuk aku juga merasa lebih tenang dan aman tidur pakai kelambu seperti ada yang menjaga dan melindungi....yah....jangan-jangan....kelambu itu adalah seorang "pangeran"...."pangeran kelambu"..hehe

Untuk dua pena kecilku yang akan selalu ada dalam genggamanku
terimakasih karena telah mengukir coretan-coretan indah di lembaran cerita kita
meski sederhana semoga ada untuk selamanya
tahukah kalian?
aku takkan pernah bosan membaca cerita kita dengan hati
karena cerita kita membawaku pada hakikat cinta
yaitu cinta antara aku dan kalian
cinta yang mampu menembus batas waktu
hingga membawa kita bernaung bersama
di tempat yang disebut "keluarga"
tahukah kalian?
selamanya untukku...cerita kita takkan terganti

Untuk dua warna yang selalu berpendar di atas sana
terimakasih karena telah saling bertautan menciptakan indahnya pelangi
kemudian perlahan mengantarkan keindahan untuk menyapaku disini
tahukah kalian?
tanpa dua warna ini...aku takkan bisa melihat indahnya pelangi di hidupku
karena sebelumnya...mataku hanya dapat menatap indahnya hampa
tak ada keindahan sejati tak ada pelangi
tapi kini...aku menikmatinya setiap waktu
karena pelangi telah bersandar di dermaga hidupku
hingga aku nyaris meraba warnanya
bersama...kita telah membuat segalanya menjadi berwarna
tahukah kalian?

Untuk seterusnya...aku ingin membisikkan ini di sepanjang jalan hidupku
terimakasih telah hadir untukku
karena..
dua pena itu...
dua warna itu...
adalah kalian...dua keponakan kecilku...

(penasaraaaaan banget, kira-kira 10 atau 20 tahun lagi keponakan2ku seperti apa yaa..??apakah aku masih bersama mereka mengukir pelangi di sejuknya hujan..??)

kenapa harus hadir rasa ini...
menyelimuti sendi-sendi perasaanku
menggoyahkan ketegaran yang telah lama kutanam
melumpuhkan benteng air mata yang kubangun dengan segala daya
setetes demi setetes air mata ini...mengalirkan kekuatan semu yang ada pada diriku

kenapa rasa ini...harus datang padaku
setelah lama aku menguburnya dalam-dalam di relung hampa
melemparnya jauh-jauh hingga waktu pun takkan menemukannya
begitu kulupakan meski aku tahu
telah berjuta kali rasa ini datang kembali mengetuk ruang hatiku
aku takkan peduli...karena aku tahu
hadirnya hanya akan meninggalkan jejak luka
menguras sedikit demi sedikit
kekayaan hati yang telah lama aku kumpulkan

aku cukup sadar...
takkan ada episode kehidupan berputar ulang
kesempatanku menuai bahagia di masa itu untuk kubawa saat ini
hanyalah sebuah mimpi...yang selamanya hanya akan menjadi mimpi
tapi...aku juga selalu tahu...tak ada yang salah
memimpikan hal yang sama di sepanjang hidup jiwaku
menghadirkannya begitu nyata hingga mampu meraih jemari hatiku
mengajak untuk mengucap janji pasti
bahwa...

aku ada di sini...saat ini...di salah satu sudut dunia aku berpijak
dengan penuh keyakinan...kubisikkan pada hati
aku begitu berharga untuk terluka
aku percaya...Allah menaburkan benih bahagia di seluruh titik kehidupan
dan tugasku....adalah menemukannya

(terkadang masih suka merindukan, andai tidak menjadi produk broken home...yup,aku merindukan utuhnya keluarga...)

tetap seperti ini...sejak awal mungkin untuk selamanya
jatuh cinta pada keadaan kelam langit malam
mengamati awan berarak lamban
sambil ku ukir senyum dan melempar asa
berharap asaku beranjak bersama berlalunya awan
perlahan tetapi pasti...itu yang selalu kutanamkan di hati
bahwa semua cita suatu hari akan terjadi...

aku selalu tahu...
ada yang harus aku lakukan lebih dulu
mencintai proses... yah mencintai semua proses
pahitkah maniskah
karena proses yang akan mengantarku pada sebuah tercapainya asa
berujung bahagiakah berujung dukakah
aku hanya bisa...mencintai proses dengan sebenar benarnya
agar kelak aku tidak menuai hanya kecewa
keep spirit yea.....

kali ini tentang aku...
ada rongga yang semakin menganga di suatu tempat
yang tak dapat di raih kecuali dengan hati...
tempat itu terjaga dan terlingkupi oleh perasaan-perasaan...
tempat itu terselubung,membuatku mengira dan tak berhenti menduga...
bahwa ia berada di salah satu sudut dadaku...

entah di mana...
tapi kurasa...
ia di bagian terdalam, tenggelam, hingga teriakan-teriakannya terkadang di abaikan...
kata orang tempat itu di sebut " hati "

aku dan hatiku...
adalah dua hal yang baru saling mengenal
aku berusaha menghargainya dan kuharap ia pun begitu...
seperti kali ini...
tidak ada yang salah malam ini
bintang tetap saja bertaburan
malam tetap setia menemani kelelahan-kelelahan

entah kenapa...ia seperti terluka
mungkin sesuatu menyakitinya dan aku tidak menyadarinya...

aku mendengar alunan tawa bahagia
tapi luka ini semakin merongga
aku tak bisa apa-apa...

aku kembali hanya bisa menduga
bahwa...
tawa itu, bahagia itu
bukan untukku...bukan milikku...
aku dan hatiku....
sungguh masih mencarinya...

( terkadang rasa sedih datang tanpa ada alasan yang jelas, yah itulah hati, kaya akan rasa istimewa )

tengah malam ini terasa berbeda dari kemarin
kali ini ada air mata jatuh mulanya perlahan kemudian semakin berkejaran
tak ada yang mau mengalah
tidak juga perasaanku, ia memberontak mengaburkan pikiranku

aku mengerti
ia butuh di alirkan, agar bisa berlabuh di dermaga ketenangan
ku kabulkan melalui sebuah tulisan sederhana
mungkin akan bisa semakin mengantarkannya ke dermaga itu
membawa diriku seutuhnya berada di sana...

air mataku kali ini, mengiringi pikiranku yang terisi penuh oleh dua keponakan kecilku
ada tembok di antara kami tapi tidak dengan hati ini
kalaupun berjarak, setiap langkah pikiranku menggambarkan wajah mereka
mereka itu...
membuatku mencicipi fenomena bahagia memiliki dua keponakan kecil yang belum tahu apa-apa
mereka sajikan suka atau luka, aku belajar menerimanya
apa aku bahagia? aku tidak bisa menjawab dengan kata bahagia
karena...
ini bukan semu, ini bukan sesaat
aku merasa di butuhkan
aku merasa berharga
aku merasa ada
this is amazing feel...
cintaku untuk mereka tidak cukup hanya dengan sebuah hati...tapi sejumlah hati yang memenuhi jagad ini...

(lalu ku kecup lembut dua keponakanku yang sedang tertidur melalui tembok pemisah kamar kami)