NatasyLover
begini rasanya sensasi hati
seolah-olah...
melempar raga ke lain dimensi
sedangkan hati dan pikiranku memilih jalannya masing-masing
kacau...itulah yang kurasa

bagaimana tidak?

Naillaah, keponakan pertamaku....ini tentang dia...lagi-lagi tentang keponakanku
semalam menangis sekaligus mengamuk seolah seseorang telah membunuh miliknya yang paling berharga...
aku bingung...semua bingung....
bagaimana mengguyurkan sejuknya air pada api yang di kobarkannya...
dan kami pun harus memilih....
semua memilih semakin mengobarkan api
tapi tidak dengan aku....

aku diam...tapi pikiran dan hatiku bertengkar...
sampai akhirnya aku mengalah pada salah satunya...aku mengalah pada hatiku..
kubiarkan hatiku menuntunku, berusaha tertatih-tatih mencari air untuk memadamkan kobaran itu...
mungkin air itu tidak seluas samudera....tapi air itu kubawa dengan kedua tanganku sendiri melalui aral yang satu-satu berusaha menjatuhkanku walaupun aku berteriak "jangan"
aku berhasil tiba...lalu hatiku menjangkau, memeluk, dan membawanya...

dan aku.....

bersama dengan hatiku menjadi pemenang....Alhamdulillah....
Naillaah beranjak tenang....
lagi-lagi aku bahagia...lagi-lagi aku merasakan sensasi hati....
thank you, Allah!

( kerja keras untuk mendiamkan keponakanku yang menangis tanpa sebab dengan melawan emosiku...45 menit kemudian, dia bermain kembali seperti belum pernah menangis sebelumnya..)

0 Responses

Posting Komentar